
OI …..OI…OI….
orang indonesia
PIYE KABARE.....……?
BENTO……
KETIKA MUDA DULU
SAAT BELIAU BLUM MENJADI PRESIDEN REPLUBLIK BALADA
nih…………………!!!!
ini BAPAK kita…..
PRESIDEN REPLUBLIK BALADA INDONESIA
OI…….OI…..OI….
nih ada kata kata wejangan dari bapak kita
Bpk….REPUBLICK BALADA INDONESIA
yang di ambil dari lirik lagu yang BELIAU ciptakan dan nyanyikan
AYO………….
kita cek satu satu ……
Kalimat motifasi ,wejangan Dalam Lirik Lagu beliau
——————————————————–
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
(Entah – album Ethiopia 1986)
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
(Lancar – album Lancar 1987)
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
(Nak – album 1910 1988)
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
(Ibu – album 1910 1988)
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
(Nona – album Mata Dewa 1989)
——————————————————–
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.(Oh Ya! – album Swami 1989)
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)
(Condet - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
(Bongkar - album Swami 1989)
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
——————————————————–
31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)
(Untuk Bram - album Cikal 1991)
(Pulang Kerja - album Cikal 1991)
(Alam Malam – album Cikal 1991)
(Ada – album Cikal 1991)
(Nyanyian Jiwa – album Swami Il 1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio – album Swami Il 1991)
——————————————————–(Hio – album Swami Il 1991)
41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
——————————————————–(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
(Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
——————————————————–(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)
(Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
(Di Ujung Abad – album Suara Hati 2002)
(Dendam Damai – album Suara Hati 2002)
(Doa – album Suara Hati 2002)
——————————————————–
71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
——————————————————–(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)
(Haruskah Pergi – 2006)
86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006)
(Selancar – 2006)
87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)
(Rubah – album 50:50 2007)
88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50 2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.(Pulanglah – album 50:50 2007)
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)
91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album 50:50 2007)
(Kemarau – uncassette)
(Joned – uncassette)
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
(Nyatakan Saja – uncassette)
(Merdeka – uncassette)
(Luka Lama – uncassette)